04Rabiul akhir 1439 H. Komentar. raihan abdulhakim on 25 Jun in: Apa yang Diminta di Bulan Dzulhijjah. 01 Dzulhijjah 1439 H. Menjadi Gaet Umroh Sekaligus Diniatkan Bekerja. 13 Rabiul akhir 1439 H. Khutbah Jumat (3) Kisah Hikmah (19) Kitab Jala'ul Afham (16) Kitab Mukhtar Hadits (17)

Jakarta - Bulan Rabiul Awal sebentar lagi akan berakhir. Pada Jumat terakhir Rabiul Awal seorang khatib dapat menyampaikan tema-tema yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, misalnya tentang sifat-sifat mulia pada diri seorang Rasulullah SAW. Harapannya seorang muslim yang mendengarkan khutbah tentang tema tersebut dapat meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW. Kemudian sifat-sifat tersebut dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Khutbah Jelang Bulan Haji Menjaga Keselamatan dengan Sifat Tawadhu Naskah Khutbah Jumat Singkat Bersyukur dengan Berkurban Naskah Khutbah Jumat Kemuliaan Tamu Allah yang Melaksanakan Ibadah Haji Jika khatib belum ada referensi materi khutbah yang berkaitan dengan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, berikut ini bagikan teks materi khutbah Jumat tentang meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW yang dikutip dari NU Online. Khutbah Pertama اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْاَحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفَ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبَرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِّبَاقِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بالمؤمنين رَءُوفٌ رَّحِيمٌLanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Teladan yang paling ideal untuk dijadikan contoh hidup di dunia adalah Nabi Muhammad saw, utusan Allah terakhir sebagai pamungkas para nabi yang semua sifat-sifatnya sangat mulia. Bahkan Allah memuji kemuliaan dan keluhuran etikanya dalam bersosial dengan masyarakat Makkah saat itu. Ia telah sukses dalam menyebarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Oleh karena itu, pada momentum pelaksanaan shalat Jumat ini, mari kita renungkan segala sifat mulia Rasulullah untuk kita teladani dan kita tiru bersama, khususnya bertepatan dengan bulan Rabiul Awal yang diyakini sebagai bulan kelahirannya. Dengan harapan, semoga kita bisa menjadi umat yang dibanggakan dan dirindukan olehnya, sehingga bisa berada di bawah naungan syafaatnya kelak di hari kiamat, Amin. Salah satu sifat mulia Rasulullah adalah sebagaimana tergambar dalam surat At-Taubah ayat 128, Allah swt berfirman لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بالمؤمنين رَءُوفٌ رَّحِيمٌ Artinya “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” QS. At-Taubah [9] 128, ayat Al-Qur’an terkait dapat dilihat di siniLanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Ada 4 sifat dan karakter mulia nan agung dalam diri Nabi Muhammad saw yang tergambar pada ayat di atas, yaitu; 1 Azizun; 2 Harishun; 3 Raufun; dan 4 Rahimun. 1. Azizun Berat terasa olehnya Maksud dari ¬Azizun yang memiliki arti berat terasa olehnya adalah bahwa semua kesengsaraan, kesusahan, kesedihan, dan hal-hal pahit lain yang dirasakan umat Islam juga dirasakan oleh Nabi Muhammad. Ia merasakan semua itu sebelum dirasakan oleh umatnya, bahkan semua waktu-waktu yang ia miliki hanya digunakan untuk memikirkan umatnya. Tidak hanya di dunia, Rasulullah juga selalu disibukkan dengan urusan-urusan umatnya ketika di akhirat. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir wa Khawathir juz I, halaman 593, ketika semua umat manusia dikumpulkan di mahsyar tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur. Saat itu, terik matahari begitu panas, api neraka berkobar, hisab amal kebaikan dan keburukan tak kunjung selesai. Di saat yang bersamaan, semua manusia dalam keadaan yang sangat bingung. Satu persatu manusia meminta pertolongan kepada paa nabi, namun mereka enggan untuk memberikan pertolongan. Mereka justru sibuk dengan urusan nasibnya sendiri. Akan tetapi, hal itu tidak dengan Rasulullah. Di tengah panasnya matahari dan kobaran api neraka yang terus membesar, ia justru bersujud kepada Allah dengan berkata “Allahumma ummati, ummati, ummati-Ya Allah, umatku, umatku, umatku” sambil menangis. Melihat Rasulullah menangis dalam keadaan bersujud, Allah berkata kepada Malaikat Jibril, “Pergilan kepada Muhammad, kemudian tanyakan, apa penyebab ia menangis.” Seketika itu malaikat Jibril langsung pergi untuk mendatangi dan menanyakan alasan Rasululah di balik keinginan dalam sujud dan tangisannya, ia menjawab, “Allah lebih tahu penyebab semua ini.” Mendengar jawaban Rasulullah, Jibril langsung menuju Allah untuk menyampaikan jawabannya. Setelah disampaikan, Allah berkata keada Jibril, فَقُلْ إِنَّا سَنُرْضِيْكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُوْؤُكَ Artinya “Maka katakanlah, Sungguh, Kami Allah akan membuatmu ridha dalam masalah umatmu, dan Kami tidak akan menyakitimu.”Lanjutan Khutbah Pertama2. Harishun sangat menginginkan keimanan Salah satu sifat mulia dalam diri Rasulullah adalah terdapat keinginan yang sangat besar agar semua umat manusia berada dalam keimanan dan cahaya hidayah, serta jauh dari semua bentuk kemusyrikan. Ambisinya yang sangat tinggi dalam mengajak manusia untuk memeluk ajaran Islam sangat tampak dari berbagai sepak terjangnya yang ia lewati. Misalnya, ketika rintangan datang silih berganti, permusuhan, fitnah yang bertebaran, serangan dan ancaman yang selalu berdatangan, tidak lantas mempengaruhi semangatnya dalam berdakwah dan melakukan upaya untuk menunukkan jalan yang benar kepada semua manusia. 3 dan 4 Rauufun Rahimun penyantun dan penyayang Selain sifat-sifat luhur yang telah disebutkan, dalam diri Rasulullah juga terdapat sifat yang sangat mulia, yaitu sebagai sosok yang sangat penyantun dan penuh kasih sayang. Imam al-Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil mengutip salah satu pendapat ulama bahwa kasih sayang dan sikap santun Rasulullah tidak hanya kepada umat Islam yang taat saja, namun juga kepada mereka yang sering berdosa dengan banyak melakukan maksiat. Imam al-Baghawi mengatakan, قِيْلَ رَؤُوْفٌ بِالْمُطِيْعِيْنَ رَحِيْمٌ بِالْمُذْنِبِيْنَ Artinya “Dikatakan bahwa Rasulullah penyantun kepada orang-orang yang taat, dan penyayang kepada orang-orang yang berdosa.”Lanjutan Khutbah PertamaMa’asyiral Muslimin Rahimakumullah Itulah empat sifat mulia Rasulullah yang harus kita teladani bersama yang tergambar dalam surat At-Taubah ayat 128. Ia merupakan referensi yang sempurna bagi umatnya, dan menjadi contoh yang mulia bagi mereka yang hendak memperbaiki dirinya. Oleh karena itu, pada kesempatan shalat Jumat ini, mari kita mulai berbenah diri untuk berubah menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih mulia dengan cara meneladani empat sifat mulia Rasulullah, khususnya di bulan Rabiul Awal ini. Demikian khutbah pada siang hari ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah KeduaIlustrasi Idul Fitri, Idulfitri, Lebaran, Islami. Gambar oleh john peter dari Pixabay وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اَبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustaz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan, Jawa Timur. NU Online Saksikan Video Pilihan IniTerekam Kamera, Detik-Detik Pemuda Tewas Tenggelam Tercebur Bersama Motornya di Trek Dam Teluk Penyu Cilacap* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
KhutbahJumat Bulan Safar: Islam Hendaknya Disebarkan dengan Kasih Sayang Senin, 19 Jul 2021; Khutbah Jumat Akhir Ramadlan: Menuju Kesucian Diri. Khutbah | Kamis, 6 Mei 2021; Khutbah Terbaru. Khutbah Jumat Singkat: Mengisi Bulan Muharram dengan Khidmat Terbaik. Kumpulan Artikel Tentang Gus Dur. Kumpulan Berita Muktamar ke-34 NU Rabiul Akhir atau Rabiuts Tsani merupakan bulan ke-4 dalam kalender Hijriah atau penanggalan berbasis bulan lunar calendar, tepatnya setelah Rabiul Awwal, sebelum Jumadal Ula. Pada zaman Jahiliyah, bulan Rabiul Akhir ini disebut dengan bulan Wubshan atau Wabshan. Bulan Rabiul Awwal disebut dengan bulan Khawwan atau Khuwwan. Sedangkan bulan Jumadil Ula disebut dengan al-Hanin. Lihat Abu Bakar Muhammad, Jamhartul Lughah, [Beirut Darul Ilmi] 1987, jilid 3, hal. 1311. Yang pertama memberi nama bulan Rabiul Akhir menurut satu pendapat adalah buyut kelima Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yakni Kilab bin Murrah. Penamaan itu tidak terlepas dari peristiwa alam musim rabi atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah. Umumnya musim itu terjadi selama dua bulan. Sehingga nama ini pun disematkan kepada dua bulan terjadinya musim tersebut, yang sekarang dikenal dengan Rabiul Awwal dan Rabiul Akhir. Selain menjadi nama bulan, kata rabi juga menjadi nama musim di antara enam musim yang ada, yaitu ar-rabi al-awwal musim semi pertama, shaif musim panas, qaizh puncak musim panas, al-rabi al-tsani musim semi kedua, kharif musim gugur, dan syitha musim dingin. Demikian yang dikemukakan oleh Abu al-Ghauts. Lihat Lisanul Arab, jilid 8, hal. 103. Masyarakat Arab sendiri selalu menagawali penyebutan nama ini dengan kata syahr yang berarti bulan’. Sementara pengucapannya bisa dua versi, yaitu syahru rabiin al-akhir, bisa juga syahru rabiil akhir, dengan idhafat. Lihat Ahmad ibn Muhammad, al-Mishbahul-Munir [Beirut al-Maktabah al-Ilmiyyah, jilid 1, hal. 216. Beberapa peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rabiul Akhir di antaranya adalah turunnya Surat al-Hasyr pengusiran. Turunnya surat tersebut dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang dilakukan oleh kaum Yahudi bani Nadhir. Merekalah kaum yang pertama dikumpulkan dan diusir dari Madinah. Demikian sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu ayatnya, “Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama, QS al-Hasyr [59] 2; Dan jika tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka, QS al-Hasyr [59] 3. Lihat Abu Muhammad Ali, Jawami al-Sirah [Kairo-Mesir Darul Ma arif], 1900, jilid 1, hal. 145. Peristiwa berikutnya adalah pengutusan Khalid ibn al-Walid oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Bani al-Harits ibn Kab. Berkat perjuangan Khalid, mereka masuk Islam di hadapannya. Peristiwa itu berlangsung pada bulan Rabiul Akhir 10 Hijriah. Menurut Ibnu Ishaq, perang Dzat ar-Riqa juga terjadi pada bulan Rabiul Akhir keempat Hijriah, tepatnya setelah memerangi bani Nadhir. Berikutnya adalah peristiwa perang al-Ghabah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada tahun keenam Hijriah; kemudian perang al-Ghamr yang dipimpin oleh Ukasyah ibn Mihshan. Pengiriman pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Muhammad ibn Maslamah ke wilayah Dzul Qashshah. Lihat al-Waqidi, Maghazi al-Waqidi, [Beirut Darul A’lami], 1989, jilid 1, hal. 4. Penulis M. Tatam Wijaya Editor Mahbib Artinya: Dari sahabat Anas RA sesungguhnya nabi Muhammad Saw bersabda : "Janganlah kalian semua saling benci-membenci, menghasut, saling bertolak belakang, dan janganlah pula saling memutuskan (tali persaudaraan). Jadilah kalian semua hamba Allah yang bersaudara. Dan tidaklah halal bagi seorang Muslim menyateru / mendiamkan saudaranya hingga
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID hcbmSNR8UUbzm0LNGnL_KpTxOO0m1I_LLbqqrZN1jC7SUf8KZbag8A==
SalamSahabat semua, kali ini kami akan mengutip artikel khutbah jumat singkat dengan tema " Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan" untuk mengefektifkan artikel kita langsung saja ke Khutbah Jumat yang akan kami tulis saat ini : namun mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak bermaksud untuk menggurui, ini hanya sharing ilmu, mungkin diantara sahabat semua ada yang sedang mencari bahan SUARA MERDEKA JOGJA - Berikut merupakan contoh teks khutbah Sholat Jumat pada saat bulan Rabiul Akhir dengan menggunakan kata-kata yang menyentuh hati. Pada Jumat 11 November 2022 hari ini bertepatan dengan 16 Rabiul Akhir 1444 jika menggunakan perhitungan dalam kalender Hijriyah. Dalam bulan Rabiul Akhir yang masih dimasuki dalam setengah bulan tersebut terdapat sejumlah keutamaan yang dapat dilakukan oleh setiap umat Islam yang akan dapat dilakukan. Salah satu yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam adalah untuk melakukan atau memiliki sifat yang dermawan memberikan sejumlah rezeki yang dimiliki. Baca Juga Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Kata-kata Menyentuh Hati Tema Makna Hakikat Umur Panjang Untuk memberikan informasi mengenai keutamaan memiliki sifat dermawan atau membagikan sejumlah rezeki kepada orang yang membutuhkan tersebut dapat dilakukan di berbagai kesempatan. Kesempatan yang dapat digunakan adalah pada saat melaksanakan atau menyampaikan khutbah Sholat Jumat yang nantinya akan dapat dilafalkan oleh Khatib yang bertugas. Pasalnya salam salah satu kewajiban untuk disampaikan dalam kesempatan khutbah Jumat tersebut adalah pesan-pesan berupa kebaikan kepada setiap hadirin yang akan menegakkan ibadah tersebut. Namun demikian yang perlu diperhatikan pada saat menyampaikan khutbah Jumat tersebut adalah pemilihan kata yang dianjurkan dapat dilakukan dengan kata kata yang menyentuh hati. Baca Juga Contoh Khutbah Jumat 4 November 2022 Singkat yang Bagus dan Menyentuh Hati Tentang Kematian Bikin Terharu Untuk lebih lengkapnya, maka berikut merupakan contoh teks khutbah Jumat yang dapat digunakan sesuai dengan yang dikutip dari laman NU JATIM الْحمد للهِ اْلقَائِل ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًاۚوالصلاةُ والسلامُ على النَّبِيِّ الهُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا كَرِيْمًا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى مُبِيْنًاأما بعد. فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ اَلظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَّوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالفَحْشَ، فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الفَحْشَ وَلاَ التَّفَحُّش، وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيْعَةِ فَقَطَعُوْا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فبَخِلُوْا، وأمرهم بِالْفُجُوْرِ فَفَجَرُوْا". رواه أحمد وأبو داود Jamaah yang BerbahagiaMarilah kita senantiasa meningkatkan rasa takwa kepada Allah Subhanahu Wa Taala, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi yang dilarangan. Allah sudah berjanji, bahwa bagi orang yang mau bertakwa, maka yang bersangkutan akan dianugerahi solusi atau jalan keluar dari segala permasalahan. Jamaah yang Dirahmati AllahUmat Islam jangan takut dengan sesuatu yang belum terjadi. Karena hakikatnya, semua hal yang ada di dunia ini, senantiasa tidak akan pernah lepas dari genggaman takdir Allah SWT. Termasuk dalam urusan dunia. Ibarat air sungai yang mengalir. Apa yang kita keluarkan dan ikhtiarkan senantiasa akan berganti dengan sesuatu yang lebih baik. Itu semua adalah tanda-tanda anugerah dari-Nya. Oleh karena itu, tidak patut bagi kita, bersifat berat tangan dari melakukan amal shalih selama di dunia ini. Yakinlah bahwa Allah Subhanahu Wa Taala pasti tidak akan menyia-nyiakan itu semua. Sungguh, Allah Maha Kaya lagi Maha Mengetahui. Sidang Jumat yang BerbahagiaAda kalimat bijak dari Sayyidina Ali ibn Abi Thalib karamallahu wajhah yang cukup menarik. Isi dari kalimat tersebut merupakan inti tema khutbah kali ini yakni الْبَخْيْلُ يَعِيْشُ عِيْشَ الْفُقَرَاء، وَيُحَاسَبُ حِسَابَ اْلأَغْنِيَاء Berikutini naskah khutbah jumat NU tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang tahun ini jatuh pada tanggal 19 Oktober 2021 atau 12 Rabiul Awal 1443 H. Oleh sebab itu redaksi mengangkat tema Hukum dan Cara Merayakan Maulid Nabi Muhammad. Dalam teks khutbah jumat singkat maulid nabi ini berdurasi sekitar 7-10 menit. Nabishallallohu 'alaihi wasallam bersabda, "Hak mereka atas Allah adalah bahwa Dia tidak mengazab mereka." (HR. al-Bukhari dan Muslim). Tauhid adalah dakwah para rasul. Mulai dari Nuh 'alaihissalam hingga Nabi Muhammad ﷺ. Maka, sudah seharusnya seorang muslim mempelajari tauhid sebelum mempelajari yang lainnya. Silahkandownload khutbah jumat maulid Nabi tahun 2021 versi PDF pada menu akhir tulisan. Untuk menemukan menu download langsung saja klik halaman 3 kemudian tekan tombol download. Khutbah Jumat FuVU.
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/312
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/35
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/356
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/152
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/331
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/239
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/253
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/65
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/65
  • khutbah jumat tentang bulan rabiul akhir