c Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder, (Ip > Is) 2. Ciri-ciri Trafo Step Down a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np > Ns) b. Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder, (Vp > Vs) c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder, (Ip < Is)
Apa itu transformator step up step down? Bagaimana rumus transformator step down dan bagaimana rumus transformator step up? Nah pada kesempatan kali ini akan memberikan berbagai penjelasan seputar rumus trafo atau rumus transformator. Untuk anda yang memang sedang mencari informasi transformator step down, rumus, trafo step down, rumus kumparan sekunder, rumus trafo step up, rumus arus primer, rumus kuat arus primer, dan sebagainya tentang step up step down trafo, maka langsung saja simak ulasan berikut. Mengenal Transformator Sebelum mengetahui tentang rimus transformator, rumus kumparan, rumus arus yang mengalir, bagaimana cara mencari besaran arus listrik, dan sebagainya, maka tak ada salahnya untuk mengetahui tentang transformator atau Trafo. Transformator ada dua, yaitu transformator step up, dan transformator step down. Apa itu transformator atau trafo step up dan trafo step down? Nah, berikut adalah penjelasannya. Mengenal Transformator Step Up Apa itu transformator step up? Sebuah transformator step up adalah alat dengan fungsi untuk menaikkan arus tegangan listrik bolak-balik AC, alat ini nantinya akan membuat tegangan yang dihasilkan VS akan memiliki kuat arus yang lebih besar dari tegangan sumber VP. Dengan demikian maka dengan trafo step up akan menghasilkan tegangan sekunder VS yang lebih besar dari tegangan primer VP. Adapun kemampuan trafo step up untuk menaikkan tegangan dikarenakan adanya perbandingan antara jumlah lilitan primer lilitan yang terhubung dengan arus dan tegangan sumber dan lilitan sekunder lilitan tempat keluarnya arus dan tegangan sekunder. Di trafo step up jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan primer. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah ciri-ciri dari trafo step up. Ciri-ciri Transformator Step Up Langsung saja berikut ini adalah cirinya. Tegangan primer Vp lebih kecil dari tegangan sekunder Vs atau Vp Is Itulah ciri dari trafo step up. Transformator step dapat anda temukan di jaringan pembangkit listrik yang digunakan untuk menaikkan arus di jalur transmisi. Lalu untuk alat elektronik, transformator step up dapat ditemukan pada rangkaian TV, inverter, dan berbagai peralatan elektronik yang perlu menggunakan arus tegangan tinggi. Untuk anda yang memang sedang mencari rumus transformator step up atau rumus trafo step up, maka langsung saja berikut ini adalah rumusnya. 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Rumus hubungan tegangan dan lilitan dapat dirumuskan dengan Vp/Vs = Np/Ns 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Untuk rumus hubungan lilitan dan kuat arus dirumuskan dengan Is/Ip = Np/Ns 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Untuk runus hubungan kuat arus dan tegangan beda potensial transformator dirumuskan dengan Vs/Vp =Is/Ip 4. Rumus Efesien Transformator Step Up ɳ Berikut ini adalah rumusnya ɳ = / Atau ɳ = Keterangan Vp = Tegangan primer dengan satuan volt Vs = Tegangan sekunder dengan satuan volt Ip = Arus premier A Is = Arus Sekunder A Np = jumlah pada Lilitan primer Ns = jumlah pada lilitan sekunder ɳ = efesien transformator % Itulah rumus transformator step up untuk mungkin perlu anda ketahui. Lalu bagaimana dengan transformator step down? Langsung saja ke ulasan selanjutnya untuk mengetahui tentang rumus transformator step down. Mengenal Transformator Step Down Jika tadi sudah menjelaskan seputar transformator step up termasuk menjelaskan rumus trafo step up, maka sekarang akan memberikan penjelasan seputar transformator step down, tentunya juga tentang rumus transformator step down. Ya, selain trafo step up, ada juga transformator step down. Apa itu transformator step down, dan bagaimana rumus transformator step down? Transformator step down atau trafo step down adalah komponen yang memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan listrik bolak-balik AC. Dengan demikian maka dengan trafo step up maka dapat menghasilkan tegangan yang lebih kecil daripada tegangan sumber. Itu berarti transformator step down ialah trafo yang menghasilkan tegangan sekunder Vs lebih kecil dari tegangan primer Vp. Ya, trafo step down adalah kebalikan dari trafo step up. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya jika trafo step up dapat menurunkan tegangan, kemampuannya tersebut dikarenakan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder. Pada trafo step down memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih sedikit dibandingkan jumlah lilitan primer. Untuk lebih jelasnya mengenai cirinya, maka bisa langsung ke ulasan selanjutnya. Ciri-ciri Transformator Step Down Untuk cirinya maka langsung saja simak ulasan berikut ini. Tegangan sekunder Vs lebih kecil dari tegangan primer Vp Vs Ns Kuat arus sekunder Is lebih besar dari kuat arus primer Ip Is>Ip Itulah ciri dari trafo step down. Nah ada berbagai benda elektronik dengan tra nsformator step down yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada charger HP dan laptop. Pada charger HP dan laptop, trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari PLN ke HP dn laptop. Misal kuat arus listrik dari PLN adalah 220V maka dengan trafo step down pada charger akan diturunkan menjadi 5v untuk HP, dan 19v untuk laptop. Rumus Transformator Step Down Lalu bagaimana rumus transformator step down? Untuk rumusan tidak berbeda dengan rumus transformator step up yang telah diterangkan sebelum. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah rumusnya. 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Vp/Vs = Np/Ns 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Is/Ip = Np/Ns 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Vs/Vp =Is/Ip 4. Rumus Efesien Transformator Step Down ɳ ɳ = / Atau ɳ = Keterangan Vp = Tegangan primer dengan satuan volt Vs = Tegangan sekunder dengan satuan volt Ip = Arus premier A Is = Arus Sekunder A Np = jumlah pada Lilitan primer Ns = jumlah pada lilitan sekunder ɳ = efesien transformator % Itulah rumus dari transformator step down. Bagaimana apakah anda sudah tahu tentang rumusnya. Mungkin itu saja penjelasan kali ini tentang rumus transformator step down, rumus Vs, rumus dari sebuah transformator step down, rumus transformator step up dan informasi lainnya yang masih berhubungan dengan transformator tersebut. Semoga penjelasan kali ini dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkan, terima kasih dan sampai jumpa kembali. Padatrafo step down ini memiliki jumlah kumparan sekunder lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kumparan primer. Hal ini dikarenakan dengan sedikitnya kumparan yang melilit medan magnet, arus yang dihasilkan tentu akan semakin kecil, hal inilah mengapa jumlah kumparan sekunder lebih sedikit. Contoh Gambar Dari Transformator Step Down
PertanyaanKuat arus sekunder dari transformator step-down .... selalu lebih kecil dari kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus primer sama dengan kuat arus primer tidak terhitung pada kuat arus primer mungkin lebih besar atau lebih kecil dari arus kuat primer YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanTrafo dibagi 2 yaitu trafo step up dan step down. Ciri trafo step up yaitu nilai V s > V p . Ciri lain yaitu N s > N p , I s < I p . Ciri trafo step down yaitu nilai V s < V p . Ciri lain yaitu N s < N p dan I s > I p . Sehingga kuat arus sekunder I s dari trafo step-down selalu lebih besar dari kuat arus primer I p . Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah dibagi 2 yaitu trafo step up dan step down. Ciri trafo step up yaitu nilai Vs > Vp. Ciri lain yaitu Ns > Np , Is Ip. Sehingga kuat arus sekunder Is dari trafo step-down selalu lebih besar dari kuat arus primer Ip. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!5rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BDBagus Dwisatyo Nugroho Makasih ❤️ Mudah dimengerti Bantu bangetQAQesya Agustiana Makasih ❤️
Sementarauntuk besarnya kuat arus primer lebih kecil dibanding kuat arus sekunder ( Ip < Is). Trafo step down memiliki ukuran yang berbagai jenis tergantung dari arus output yang dapat dikeluarkan oleh trafo tersebut. Semakin besar arus yang dapat dikeluarkan oleh sebuah trafo step down, maka dimensi trafo tersebut juga semakin besar. Rumus transformator step down dan contoh cara menghitungnya dengan mudah. Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik ac. Kebalikan dari transformator step down adalah transformator step up yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik ac. Pada proses penurunan tegangan yang dilakukan oleh transformator atau trafo tidak terjadi perubahan pada daya listrik. Yang ada hanyalah perubahan arus atau pun tegangannya saja. Karena itu daya input dan daya output pada transformator akan memiliki nilai yang sama secara ideal. Transformator step down banyak dijumpai pada peralatan elektronika rumah tangga, seperti perangkat audio, televisi, radio, dan mainan elektronika anak anak. Bentuk dan besar daya yang dimiliki oleh transformator step down yang ada di pasaran bervariasi sesuai dengan jenis penggunaannya. Bagian utama transformator step downRumus transformator step down1. Rumus menghitung jumlah lilitan dan tegangan transformator step down2. Rumus menghitung arus pada transformator step downAkhir kata Bagian utama transformator step down Secara umum transformator step down yang sederhana terdiri dari dua bagian trafo yang utama, yaitu kumparan dan inti trafo. Inti trafo umumnya terbuat dari bahan besi lunak atau ferrit dengan kualitas terbaik. Sementara kumparan transformator terbuat dari tembaga yang dilapisi isolator untuk menghindari hubungan singkat antar lilitan. Kumparan pada trafo terdiri dari dua bagian kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer terhubung langsung dengan sumber arus listrik ac . Sementara kumparan sekunder terhubung ke perangkat atau rangkaian elektronika. Umumnya diameter kawat tembaga pada kumparan primer trafo lebih kecil dibandingkan dengan kumparan sekundernya. Hal ini dikarenakan besar aliran arus listrik pada kumparan primer lebih kecil dibandingkan dengan kumparan sekunder. Kedua kumparan transformator melilit pada inti yang sama sehingga terjadi proses induksi bersama ketika kumparan primer dialiri arus listrik. Adanya proses induksi bersama atau mutual induction inilah yang menyebabkan munculnya tegangan listrik pada kumparan sekunder. Dengan kata lain, tegangan yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo merupakan tegangan induksi akibat adanya aliran tegangan pada kumparan primer. Kedua kumparan tersebut tidak terhubung fisik secara langsung, namun berhubungan secara magnetis. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tegangan yang muncul pada kumparan sekunder transformator adalah berupa tegangan induksi . Besarnya tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo akan bergantung pada perbandingan jumlah lilitan kedua kumparan tersebut. Dengan mengetahui rumus perbandingan kumparan transformator, kita dapat merancang sebuah transformator dengan mudah. Kita bisa mengatur besar tegangan sekunder sesuai yang diinginkan dengan menggunakan rumus transformator. 1. Rumus menghitung jumlah lilitan dan tegangan transformator step down Berikut ini adalah rumus transformator step down untuk menghitung lilitan dan tegangan \frac{N_p}{N_s} = \frac{V_p}{V_s} Contoh Soal 1. Hitung berapa jumlah lilitan sekunder yang diperlukan untuk menghasilkan besar tegangan sekunder 24 Volt jika jumlah lilitan primer sebanyak 80 lilitan dan tegangan primer 220 volt ? Jawab \frac{N_p}{N_s} = \frac{V_p}{V_s} \\ N_s = \frac{N_p \times V_s}{V_p} = \frac{80 \times 24}{220} = 8, 7 \ lilitan. 2. Berapa tegangan sekunder yang dihasilkan pada sebuah transformator yang memiliki jumlah lilitan primer sebanyak 120 lilitan dan lilitan sekunder sebanyak 40 lilitan jika pada kumparan primer diberi tegangan listrik sebesar 110 volt ? Jawab \frac{N_p}{N_s} = \frac{V_p}{V_s} \\ V_s = \frac{N_s \times V_p}{N_p} = \frac{40 \times 110}{120} = 36,7 \ lilitan 2. Rumus menghitung arus pada transformator step down Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, daya listrik yang dihasilkan oleh kumparan sekunder transformator akan sama dengan daya listrik pada kumparan primer trafo. Dengan kata lain daya masuk sama dengan daya keluar. Karena daya listrik merupakan arus dikalikan tegangan, maka perbandingan arus primer dan sekunder sama dengan perbandingan tegangan primer dan sekunder. Atau bisa dibuat menjadi rumus persamaan arus pada transformator sebagai berikut \frac{V_p}{V_s} = \frac{I_p}{I_s} Atau sama saja dengan \frac{I_p}{I_s} = \frac{N_p}{N_s} Contoh Soal 1. Hitung berapa arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder trafo step down yang memiliki tegangan primer dan sekunder adalah 100 volt dan 30 volt dengan besar arus primer 2 A ? Jawab \frac{V_p}{V_s} = \frac{I_p}{I_s} \\ I_s = \frac{V_p \times I_p}{V_s} = \frac{100 \times 2}{30} = 6,7 A 2. Hitung berapa besar arus listrik yang dibutuhkan kumparan primer transformator step down untuk menghasilkan daya keluaran sebesar 60 Watt pada tegangan 12 volt jika besar tegangan primer sebesar 220 volt ? Jawab Maka besar arus listrik primer I_p= \frac{P}{V_p} = \frac{60}{220} = 0,8 A Akhir kata Demikian cara menghitung rumus transformator step down. Perlu diingat bahwa besar tegangan yang dihasilkan oleh trafo step down pasti lebih kecil dari tegangan yang dimasukkan. Namun besar arus listrik pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada kumparan primer. Karena itu ketika kita merancang sebuah transformator step down harus diperhatikan pada pemilihan kawat tembaga yang akan digunakan sebagai kumparan sekunder. Karena kumparan sekunder akan dialiri arus listrik yang lebih besar, maka kawat tembaga yang digunakan harus mempunyai diameter yang lebih besar pula dibandingkan kawat untuk kumparan primer. Meskipun secara ideal besar daya masuk pada trafo sama dengan daya keluar, namun pada kenyataannya terjadi disisipasi atau penghamburan daya akibat banyak faktor. Pembuangan daya pada trafo dikenal dengan nama kerugian daya. Sehingga trafo yang baik memiliki tingkat efisiensi terhadap kerugian daya adalah yang mendekati nilai 100%.
Adapun tegangan sekunder trafo step down akan selalu lebih kecil dari tegangan primernya. Rumus mencari tegangan sekunder trafo Vs = (Ns/Np) x Vp Atau, jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan sekunder trafo menjadi: Vs = (Ip/Is) x Vp Rumus mencari tegangan primer trafo Vp = (Np/Ns) x Vs
Hai Quipperian, hayo siapa di antara Quipperian yang pernah melihat komponen listrik bernama trafo? Zaman dahulu, trafo umum ditemukan pada rangkaian lampu TL. Di dalam Fisika, trafo umum dikenal sebagai transformator. Keberadaan trafo berfungsi untuk menaik dan menurunkan tegangan listrik. Tahukah kamu jika mekanisme kerja trafo itu berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, lho. Lalu, apa yang dimaksud induksi elektromagnetik itu? Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya! Pengertian Induksi Elektromagnetik Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan atau penghantar akibat perubahan fluks magnetik. Perubahan fluks magnetik disebabkan oleh pergerakan kumparan atau penghantar di dalam medan magnet. Induksi elektromagnetik merupakan prinsip dasar yang digunakan pada beberapa komponen elektronik seperti transformator, dinamo, hingga generator. Ruang Lingkup Induksi Elektromagnetik Ruang lingkup pembahasan induksi elektromagnetik dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu GGL induksi, induktansi diri, dan aplikasi induksi elektromagnetik. Nantinya, setiap kelompok akan dibagi lagi menjadi beberapa pembahasan. Berikut ini pembahasan lengkapnya! GGL Induksi GGL induksi atau gaya gerak listrik induksi adalah gaya gerak listrik yang dihasilkan di dalam kumparan akibat perubahan medan magnet yang melingkupinya. Itu artinya, GGL induksi memuat sejumlah fluks magnetik. Fluks magnetik sendiri merupakan banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu luasan bidang tertentu. Secara matematis, fluks magnetik dirumuskan sebagai berikut. Rumus Fluks Magnetik Φ = AB cos θ Keterangan Rumus Φ = fluks magnetik Wb A = luas bidang m2 B = induksi magnetik Wb/m2 θ = sudut yang dibentuk oleh luas permukaan bidang dan induksi magnetik Saat membahas GGL induksi, ada dua hukum dasar yang bisa digunakan, yaitu Hukum Faraday dan Hukum Lenz. Hukum Faraday Hukum Faraday ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Michael Faraday. Awalnya, Faraday menggerakkan magnet batangan memasuki suatu kumparan, ternyata jarum galvanometer menyimpang ke kanan. Saat magnet batangan digerakkan keluar kumparan, jarum galvanometer bergerak ke kiri. Dari penelitian itu, Faraday menyatakan bahwa pergerakan magnet di dalam kumparan telah menghasilkan ggl induksi yang besarnya sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik dan banyaknya lilitan. Secara matematis, besarnya GGL induksi Faraday dirumuskan seperti berikut ini. Keterangan Rumus ε = ggl induksi V N = jumlah lilitan laju perubahan fluks magnetik Wb/s. Jika laju perubahan fluks magnetiknya terjadi dalam waktu yang sangat singkat hingga mendekati nol, maka persamaannya menjadi Dengan laju perubahan fluks magnetik Wb/s. Hukum Lenz Hukum Lenz ditemukan oleh Heinrich Lenz, yaitu ilmuwan Fisika asal Rusia. Hukum ini membahas tentang arah arus induksi pada kumparan akibat perubahan fluks magnetik. Menurut Lenz, arus induksi yang terbentuk di dalam kumparan akan menghasilkan suatu medan magnet. Arah medan magnet tersebut berlawanan dengan arah perubahan fluks magnetik asalnya. Rumus dasar Hukum Lenz sama dengan Hukum Faraday, yaitu Untuk Φ = AB cos θ, diperoleh Jika sebuah batang konduktor sepanjang l digerakkan di dalam medan magnet B dengan kecepatan v, maka ggl induksi yang muncul sebanding dengan ketiga besaran tersebut. Secara matematis, dirumuskan seperti di bawah ini. ε = Blv Dengan ε = ggl induksi V B = medan magnet T l = panjang konduktor m v = kecepatan konduktor m/s Induktansi Diri Induktansi diri adalah induktansi yang ditimbulkan oleh adanya ggl induksi di dalam suatu kumparan akibat pengaruh medan magnet. Secara matematis, hubungan antara ggl induksi dan induktansi diri dirumuskan sebagai berikut. Keterangan Rumus L = induktansi diri H I/t = laju perubahan kuat arus listrik setiap waktu A/s Besarnya induktansi diri dipengaruhi jumlah lilitan kumparan, fluks magnetik, dan kuat arus listrik yang secara matematis bisa dinyatakan seperti di bawah ini. Keterangan Rumus L = induktansi diri H N = jumlah lilitan Φ = fluks magnetik Wb I = kuat arus listrik A Suatu komponen elektronik yang menghasilkan induktansi disebut sebagai induktor. Energi yang tersimpan di dalam induktor sebanding induktansi diri dan kuat arus. Keterangan Rumus W = energi induktor J L = induktansi diri H I = kuat arus listrik A Aplikasi Induksi Elektromagnetik Prinsip induksi elektromagnetik banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada transformator dan generator. Seperti apa penerapan induksi elektromagnetik pada transformator dan generator? Yuk, simak selengkapnya! Transformator Di awal artikel ini, Quipper Blog sudah membahas sedikit tentang trafo atau transformator. Transformator merupakan alat elektronik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC. Secara umum, transformator dibagi menjadi dua, yaitu transformator step up dan transformator step down. Apa perbedaan antara keduanya? Transformator step up Transformator step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Transformator ini memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak daripada lilitan primernya, sehingga tegangan listrik sekunder Vs akan lebih besar daripada tegangan listrik primernya Vp. Transformator step down Transformator step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Ciri transformator step down adalah jumlah lilitan sekundernya lebih sedikit daripada jumlah lilitan primernya, sehingga tegangan sekunder akan lebih kecil daripada tegangan listrik primer Vs Adapun rumus yang berlaku pada transformator adalah sebagai berikut. Keterangan Rumus VP = tegangan listrik primer V VS = tegangan listrik sekunder V NP = jumlah lilitan primer NS = jumlah lilitan sekunder IP = kuat arus primer A IS = kuat arus sekunder A Generator Generator merupakan suatu mesin yang bisa mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum, generator dibagi menjadi dua, yaitu generator AC dan DC. Generator AC adalah generator yang mampu menghasilkan arus AC. Di dalam generator ini terdapat kumparan yang terdiri dari banyak lilitan, rotor, magnet permanen, cincin logam, dan sikat logam. Energi listrik yang dihasilkan generator berasal dari arus induksi akibat perubahan fluks magnetik pada saat kumparan berputar. Oleh karena putaran kumparan berada di dalam pengaruh medan magnet, maka akan muncul suatu gaya yang disebut gaya Lorentz. Secara matematis, tegangan atau ggl induksi yang dihasilkan oleh generator ini dinyatakan sebagai berikut. Rumus Tegangan Listrik ε = NBA𝜔 sin θ Keterangan Rumus ε = ggl induksi atau tegangan V N = jumlah lilitan B = medan magnet T A = luas permukaan bidang kumparan m2 𝜔 = kecepatan sudut kumparan rad/s 𝜃 = sudut yang dibentuk oleh medan magnet dan bidang kumparan Sementara generator DC adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah Contoh Soal Induksi Elektromagnetik Agar kamu semakin paham dengan materi kali ini, yuk simak contoh soal di bawah ini. Contoh Soal 1 Suatu kumparan memiliki induktansi diri 0,4 H. Di dalam kumparan, terjadi perubahan arus listrik dari 300 mA menjadi 200 mA dalam kurun waktu 0,1 s. Berapakah ggl induksi yang dihasilkan oleh kumparan tersebut? Diketahui L = 0,4 H I = 200 – 300 = -100 mA = -0,1 A t = 0,1 s Ditanya ε =… Jawaban Untuk menentukan ggl induksi yang dihasilkan kumparan, gunakan persamaan berikut ini. Jadi, ggl induksi yang dihasilkan adalah 0,4 V. Contoh Soal 2 Pak Dika memiliki transformator step down yang mampu mengubah tegangan 100 V menjadi 25 V. Jika jumlah lilitan sekundernya 200, berapakah jumlah lilitan primernya? Diketahui Vp = 100V Vs = 25V Ns = 200 Ditanya Np =…? Jawaban Jumlah lilitan primer bisa kamu tentukan dengan persamaan umum transformator berikut ini. Jadi, jumlah lilitan primernya adalah 800 lilitan. Contoh Soal 3 Suatu kumparan memiliki jumlah lilitan sebanyak 500. Jika setiap detik terjadi perubahan fluks magnetik 0,8 Wb, tentukan ggl induksi yang dihasilkan! Diketahui A = 150 cm2 = 1,5 x 10-2 m2 N = 500 t = 1 Φ = 0,8 Wb Ditanya ε =…?” Jawaban Untuk menentukan ggl induksi, gunakan persamaan di bawah ini. Jadi, ggl induksi yang dihasilkan pada kumparan tersebut adalah -400 Volt. Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk melihat materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper!
Vs> Vp (tegangan sekunder lebih tinggi daripada tegangan primer) Is < Ip (Kuat arus listrik sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer) Transformator Step Down memiliki fungsi tersendiri yakni untuk menurunkan tegangan listrik bolak-balik / PLN. Ciri-ciri transformator step up. Ns < Np (jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dibandingkan
– Transformator atau trafo adalah perangkat elektronika yang dapat menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Sifat menaikkan dan menurunkan tegangan bergantung pada jumlah lilitan primer dan sekundernya. Bagaimana cara menghitung lilitan primer dan sekunder pada transformator? Berikut adalah penjelasan dan rumus lilitan primer dan sekunder trafo!Rumus lilitan primer transformator Dilansir dari Physics LibreTexts, lilitan primer transformator adalah lilitan kawat yang berada pada input tegangan inti feromagnetik trafo. Pada trafo step up, jumlah lilitan primer lebih banyak daripada lilitan sekunder. Sedangkan, pada trafo step down jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder. Baca juga Transformator Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerjanya Dilansir dari Encyclopedia Britannica, rasio jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan primer sama dengan rasio tegangan output dan tegangan rumus jumlah lilitan primer transformator adalah atau Dengan,Np jumlah lilitan primerNs jumlah lilitan sekunderVp tegangan primer inputVs tegangan sekunder outputIp arus primer inputIs arus sekunder output Baca juga Rumus-rumus Transformator Rumus lilitan sekunder transformator Adapun, lilitan sekunder adalah lilitan kedua. Yaitu setelah arus masuk melalui lilitan primer, arus akan menjalar ke inti lilitan kedua inti feromeganetik atau lilitan sekunder. Setelah lilitan sekunder, tegangan dan arus yang telah dinaikkan atau diturunkan trafo didapat.
Padatransformator step-up jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih banyak daripada jumlah lilitan primer ( N p). Transformator step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer ( N p) lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder ( N s). Rumus Persamaan Transformator
– Transformator adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah tegangan dalam suatu rangkaian listrik. Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan dalam transformator, beserta pejelasannya! Persamaan transformator Rumus transformator diawali dengan prinsip kerjanya, yaitu perubahan fluks magnetik. Menurut Hukum Faraday, di mana tegangan bergantung pada jumlah lilitan dan laju perubahan fluks medan magnet. Dilansir dari Physics LibreTexts, Kirchoff juga memberitahukan bahwa ggl induksi persis sama dengan input voltase. Sehingga, didapatkan persamaan transformator sebagai berikutVp/Vs = Np/Ns Dengan,Vp tegangan kumparan primerVs tegangan kumparan sekunderNp jumlah lilitan kumparan primerNs jumlah lilitan kumparan sekunder Persamaan transformator menggambarkan hubungan tegangan dan jumlah lilitan pada trafo. Baca juga Transformator Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerjanya Mencari arus pada trafo Dari persaman transformator di atas, kita dapat menentukan rumus arus yang mengalir pada trafo. Dilansir dari Lumen Learning, jika tegangan naik maka arus akan ikut naik dan jika tegangan berkurang maka arus akan meningkat. Sehingga, persamaan transformasinya menjadi Vp/Vs = Np/Ns = Is/Ip Dengan,Is arus sekunderIp arus primer Perlu diingat, bahwa trafo step up menaikkan tegangan dan menurunkan arus. Sehingga, arus sekunder trafo step up akan selalu lebih kecil dari arus primernya Is Ip. Baca juga Mencari Kuat Arus Keluaran pada Trafo Rumus mencari arus sekunder pada trafo Dari persamaan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa rumus mencari arus sekunder pada trafo adalah Is = Vp/Vs x Ip Atau, jika yang diketahui jumlah lilitannya maka rumus arus sekunder trafo menjadi Is = Np/Ns x Ip Rumus mencari arus primer pada trafo Selain mencari arus sekunder, kita juga dapat mencari arus primer berdasarkan persamaan transformasi. Berikut adalah rumus arus primer pada trafo Ip = Vs/Vp x Is Atau, jika diketahui jumlah lilitannya maka rumus arus primer trafo menjadi Ip = Ns/Np x Is Baca juga Penerapan Induksi Magnetik pada Trafo Rumus mencari tegangan trafo Rumus mencari tegangan trafo step up dan trafo step down didapatkan dari persamaan transformator yang sama. Bedanya, pada trafo step up tegangan sekunder akan selalu lebih besar dari tegangan primer. Adapun, tegangan sekunder trafo step down akan selalu lebih kecil dari tegangan primernya. Rumus mencari tegangan sekunder trafo Vs = Ns/Np x Vp Atau, jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan sekunder trafo menjadi Vs = Ip/Is x Vp Rumus mencari tegangan primer trafo Vp = Np/Ns x Vs Atau jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan primer trafo menjadi Vp = Is/Ip x Vs Rumus mencari jumlah lilitan trafo Dari persamaan transformasi juga, kita dapat menentukan jumlah lilitan primer dan sekunder pada trafo step up maupun trafo step down. Baca juga Penggunaan Persamaan Efisiensi Trafo untuk Mencari Kuat Arus Primer Rumus mencari jumlah lilitan sekunder trafo Ns = Vs/Vp x Np Atau, jika diketahui arusnya maka rumus jumlah lilitan sekunder trafo menjadi Ns = Ip/Is x Np Rumus mencari jumlah lilitan primer trafo Np = Vp/Vs x Ns Atau, jika diketahui arusnya maka rumus jumlah lilitan primer trafo menjadi Np = Is/Ip x Ns Rumus efisiensi trafo Transformator memiliki efisiensi yaitu ukuran seberapa banyak rugi daya yang keluar dari trafo. Dilansir BBC, transformator ideal memiliki efisiensi 100% di mana daya primer Pp dan daya sekundernya Ps adalah sama. Daya P merupakan hasil kali dari tegangan V dan arus listrik I, sehingga persamaan transformator ideal adalah Ps = PpVs x Is = Vp x Ip Sehingga, efisiensi transformator memiliki rumus ? = Vs x Is/Vp x Ip x 100% Dengan,? efisiensi trafoVs tegangan sekunderVp tegangan primerIs arus sekunderIp arus sekunder Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Besarnyakuat arus primer lebih kecil dibandingkan kuat arus sekunder (Ip KtyLO.
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/256
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/375
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/389
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/324
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/106
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/249
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/259
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/159
  • y7gdgs1wj6.pages.dev/233
  • kuat arus sekunder dari transformator step down